"Itu untuk kebaikan kamu, Gavin. Kamu pikir, Mama akan rela kamu menikahi perempuan itu?" Gavin terdiam saat mendengar kata-kata itu. Tak seharusnya ia bertanya dan memperdebatkan persoalan itu kalau memang sejak awal itu lah permasalahannya. Ia mengusap wajahnya. Jujur saja, ia juga tak bisa berbuat apa-apa kalau sudah begini. Pedih sekali rasanya. "Sekarang Mama tanya kamu sekali lagi, kamu masih pilih dia atau Mama?" Jelas itu pertanyaan yang sulit dan semakin membuat Gavin galau. Ia sudah tak tahu harus berbuat apapun lagi. Jawabannya sudah terlalu jelas. Anak mana yang bisa meninggalkan ibunya? Meski harus mengganti cinta yang lain namun yang jelas, cinta ibunya yang tak bisa ia cari penggantinya. Itu artinya.....? Entah lah. Gavin tak berani berpikir ke lain hal. Ia tak tahu haru