Sedetik-3

1049 Kata
"Nando Jaga Zaire"Ucap Arisa yang membuat Nando menatab Arisa dengan anggukan Antusias. "Siap Tan,sante aja"ujar Nando yang membuat Arisa tersenyum lega saja. "Jaga Adik Gue!!,awas Lo apa apain"tuding Gatra kepada Nando. "Iya iya"jawab Nando malas. "Yaudah cepet bentar lagi keretanya berangkat" ucap Rani yang membuat Zaire dan Nando kemudian berlari masuk kedalam kereta sambil melambaikan tangannya kepada Arisa dan lainnya. Bruk Zaire menjatuhkan tubuhnya di bangku miliknya,sedangkan Nando dia hanya menggeleng menatab kelakuan Zaire yang sudah menyiapkan selimut untuk tidur. "Mau Tidur?"tanya Nando. "Tidur Siang"senyum Zaire yang membuat Nando mengangguk saja dan mulai duduk di bangku miliknya tepat disamping Zaire. "Bakal sampe pukul berapa? "9 malam sepertinya"jawab Zaire yang membuat Nando mengangguk saja. Zaire tertidur lelap di pundak Nando,Sedangkan Nando sendiri dia terus saja bermain game di handphone nya untuk menghilangkan rasa ngantuknya.Bagaimana pun Nando harus tetap menjaga Zaire.Kereta berhenti Pukul 9 malam,di salah satu stasiun yang ada di Bandung.Nando yang mengetahui keretanya sudah sampai ditempat tujuan,dengan cepat dia pun mulai membangunkan Zaire,dan berjalan keluar dari kereta bersama Zaire dan dua koper milik mereka. Sesampai dibandung dan menginjakkan kaki distasiuns, Zaire pun langsung memesan tadi online.Sebenarnya ibu Hawa ingin menjemput Zaire distasiun,namun Zaire menolak ini sudah malam,lebih baik dia tak membebani Harum ibu Hawa dan Nando dia setuju itu. "Lo udah pesen taxi?"tanya Nando. "Hm otw"ucap Zaire Yang kemudian mereka pun segera keluar dari stasiun itu. Setelah keluar dari Stasius, Zaire menghirup udara malam di kota ini, sungguh hawa kota kelahirannya ini sangat sangat dia rindukan,"Rindu Udara ini" senyum Zaire yang kemudian melihat Nando yang sedang menatab Sekitar, entah itu mencari apa. "Mau makan?"tanya Zaire yang membuat Nando mengangguk dengan ucapan Zaire,"baiklah kita mau makan apa?"tanya Zaire. "Mie instan aja,gue lagi pengen"ucap Nando. "Kalau sampai aja,Tante harum juga punya mie instan dirumah,gak usah beli"ucap Zaire yang diangguki oleh Nando. Setelah itu taxi pesanan Zaire datang, dengan segera Zaire dan Nando pun masuk kedalam taxi tersebut. Setengah jam berada di Taxi, akhirnya Mereka pun sampai dirumah Hawa, dengan Segera Zaire dan Nando pun keluar dari Taxi dan berjalan menuju rumah itu sambil membawa kopernya. Ting tong! Zaire memencet bell rumah besar tersebut,tak lama pintu pun memperlihatkan seorang perempuan paruh baya yang membuat Zaire langsung tersenyum menatab perempuan paruh baya itu siapa lagi kalau bukan Harum ibu dari hawa teman lamanya itu. "Zaireee"teriak Harum yang langsung memeluk tubuh mungil Zaire. "Apa kabar Tante"sapa Zaire ramah yang memeluk tubuh Harum Erat. "Baikkk Zaire,"balas Harum,"Ehh itu siapa?"tanya Harum melepaskan pelukannya begitu melihat Nando berada disampinya. "Nando Tan,Salam kenal"ucap Nando yang membuat Harum mengagguk saja. "Iya iya,yuk masuk yuk udah malem"ucap Harum yang mengajak Zaire dan Nando masuk kedalam rumahnya itu. Setelah itu Zaire dan Nando masuk kedalam rumahnya itu, saat masuk betapa terkejunya Zaire melihat perempuan yang mirip dengan Hawa yang sedang terduduk disofa ruang tamu bersama Rian ayah dari Hawa,"Hawa"guman Zaire menghentikan langkahnya. Harum yang melihat Zaire terkejut dia pun langsung mendekati Zaire memberitahu hal yang sebenarnya,"Dia Hara Anak Tente yang kedua,dia adalah kem- "Kembarannya Hawa" Sambung Zaire. "Apa Hawa dulu menceritakan hal ini padamu?" "Tidak, aku tau karna dia mirip dengan Hawa"ucap Zaire menatab lekat kedua mata Hara,dan benar Zaire melihat, jika yang berada di tubuh hara bukanlah Hara melainkan roh jahat yang selama ini mengincar tubuhnya. "Dulu Hawa sangat tak suka dengan Hara,karna itu om sama Tante memutuskan untuk memisahkan Hawa dan Hara, Hawa berada di Jogja dan Hara berada di rumah semarang," "Kenapa Tante memisahkan mereka?"tanya Zaire. "Karna Hawa dia tak suka mempunyai saudara kembar,dan Hara dia hanya bisa terdiam saja,dia takut dengan kakaknya itu" ucap Rian "Kenapa Hawa bisa tak suka dengan Hara?" "Karna Hara mempunyai bakat yang orang lain tak bisa milikki," "Maksud om?" "Kata paranormal, Setiap dia tidur jiwa Hara bisa pergi ke mana mana, bahkan bisa lepas dari tubuhnya" "Apa om percaya?" "Tentu saja om sama Tante tidak percaya dengan hal yang seperti itu"jawab Rian. "Lalu mengapa Hawa dulu percaya denganku?,apa dia punya maksud berteman denganku?"batin Zaire bingung. "Mungkin apa yang dikatakan paranormal itu benar deh om"jawab Zaire. "Mana bisa!,itu hanya cerita belakang untuk menakut nakutti kami!"tegas Harum tak terima,setelah itu dia pun mulai berjalan menaiki tangga untuk menuju kamarnya meninggalkan Zaire,Nando,dan lainnya di ruang tamu itu. "Tenang Zai,kamu tau kan Tante itu sangat sensitif dengan anaknya,nanti juga bakal reda sendiri"ucap Rian yang membuat Zaire mengangguk,"oiya kalau kalian lapar boleh kedapur ada makanan disana,dan Zaire nanti kamu tidur bersama Hara yah,dan buat kamu Nando kamu bisa tidur dikamar kosong samping kamar Hara. "Baik om"ucap Zaire dan Nando yang membuat Rian mengagguk dan berjalan menuju kamar Hara bersama Hara,untuk menuntunnya. Setelah itu Zaire dan Nando berjalan menuju tangga kamarnya dengan membawa koper mereka.Sesampai di kamar Hara ,Zaire terdiam menatab Hara yang terduduk di pinggir kasur,tanpa ragu ragu Zaire pun mendekati Hara dan dudik disampinya,dan sial saat duduk disampingnya energi disini tiba tiba panas,Zaire yang merasakan gerah dengan segera di pun mulai keluar dari kamarnya menuju dapur untuk meminum air dingin. "Lega"ucap Zaire yang sudah meminum air dingin sebanyak dua gelas. "Kenapa Lo?kayak habis lari lari aja itu"ucap Nando yang membuat Zaire menyembur saja. "Kamu ngapain ke dapur?"tanya Zaire melihat Nando yang sedang membuka loker bawah. "Buat mie"ucap Nando yang mengambil salah satu mie instan di loker tersebut. "Buatin juga"ucap Zaire yang membuat Nando menghembuskan nafas berat dan mengiyakan ucapan Zaire. Kemuadian Zaire pun duduk disalah satu bangku meja makan,sambil menatab datar Vas bunga di hadapannya,terus saja di berfikir tentang penglihatannya itu,dan ucapan Hawa waktu itu yang membuat dirinya dikirim di rumah ini. "Hawa kenapa Lo kamu ngirim aku kesini?" "Apa ini menyangkut Hara?" "Atau keluargamu?" "Lalu kenapa kamu percaya padaku bahkan kemampuan adikmu ini tidak kamu percaya?" Batin Zaire yang terus saja bingung. "HEHH JANGAN NGELAMUN,ENTAR GAMPANG DIRASUKI" ucap Nando yang membuat Zaire menatab dingin Nando. "Aku ngelamun tapi pikiranku gak kosong"datar Zaire. "Lalu?" "Udah dehh lanjutin masak aja"ucap Zaire yang kemudian kembali menatab Fokus vas dihadapannya. "Udahh gak usah ngelamun terus NIh makan"ucap Nando yang memberikan semangkuk mie instan kepada Zaire. "Rasa apa?"tanya Zaire menatab mie dihadapannya. "Ramen kesukaan Lo"jawab Nando yang membuat Zaire tersenyum senang,dan langsung memakan mie dihadapannya ini. "Oiya Nan besok keluar mau?"tanya Zaire yang membuat Nando mengagguk saja. "Kemana?" "Malioboro,aku bahas rencana habis ini kedepannya" "Kenapa bahas di luar kenapa gak sekarang?" "Ya karna gak Enak ada Tante harum" "Nyangkut Hara?" "Hm,gimana?" "Oke,gue setuju"ucap Nando yang membuat Zaire tersenyum gembira. "Thanks"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN