37

1206 Kata
*Tiga Bulan Lalu* "Daimyo menginginkan Anda pulang," ucap sang panglima. Putri Yumma hanya bisa diam dengan wajah datar. Setelah mengikat kedua tangannya, mereka memasukkan putri kedalam kereta. Lalu gerombolan serdadu itu pergi. "Guru!" teriak kencang Hayato. Salah satu Militer kekaisaran menendang perut Hayato, satunya lagi memukul wajahnya. Hayato jatuh tersungkur di atas tanah berumput. Air matanya terus saja terjatuh membahasahi pipinya. Ia masih bingung dan tak percaya. Kemudian ia bangkit dan menghapus air matanya, sambil berlari ia memegangi perutnya dan mengejar serdadu itu yang sudah mulai menjauh. Pasukan kudanya telah melewati gerbang keluar desa. Hayato terus mengikuti mereka walau dengan terjatuh-jatuh. Putri Yumma tak bisa melakukan apapun pada Hayato, ia tak bisa membantunya saat ini karena itu akan menimbulkan masalah. Melihat Hayato yang begitu gigih menolongnya, ia berjanji suatu saat akan membuat hidup Hayato lebih baik lagi bagaimanapun caranya. Serdadu yang membawanya telah memasuki hutan tebu, akan sangat mudah baginya jika saat ini melarikan diri. Ia hanya harus menunggu pasukan itu melewati jalan curam di dekat jurang. Pasukan serdadu berkuda hanya sedikit, sementara serdadu lainnya berada di bawah. Putri Yumma mengambil belati dari bawah pakainnya, lalu perlahan memutus tali itu. Ia mencari cerah pasukan militer lengah, lalu... Sang putri menendang dua militer kekaisaran yang ada hingga jatuh terguling kebawah, setelah ia putri Yumma melompat dari kereta. Militer kekaisaran lainnya sadar, dan langsung berusaha menangkap putri Yumma. Sang putri melarikan diri dan menjatuhkan dirinya ke jurang yang curam. Suasana kabut membuat ujung jurang itu tak terlihat, mereka semua panik termasuk sang panglima. "Bodoh, bagaimana putri bisa lolos. Cari sampai ketemu!" ucap sang panglima dengan gusarnya. Ia tak habis pikir, bagaimana mungkin putri yang di jaga dengan ketat begitu bisa terlepas. Apa itu yang di katakan Daimyo Kekaisaran bahwa putri begitu pandai? Para militer kekaisaran sibuk mencari keberadaan sang putri, mereka tak mau pulang dalam keadaan tangan kosong setelah melakukan perjalan jauh dari Edo. Namun, putri yang kabur tadi juga belum menampakkan dirinya. Kemudian beberapa orang militer turun memeriksa kebawah menggunakan sebuah tali, mereka ingin meyakinkan bahwa putri masih ada di jurang itu. Sayangnya, setelah mereka periksa putri tak ada di sana. Mereka semakin gusar, sang panglima terus gusar mengingat perintah sang daimyo adalah mutlak. Entah apa yang akan terjadi padanya nanti jika ia pulang tanpa membawa sang putri, ia tak bisa membayangkan nasib dirinya dan para bawahannya yang ikut dalam misi itu. Mereka terus saja mencari sesuatu yang tak pasti. Sementara itu putri Yumma yang berguling kearah jurang, bergelantung pada sebuah dahan. Lalu ia menjatuhkan dirinya pada sebuah lempengan batu. Untung saja jurang itu hanya berisi batu-batu besar dan bukannya air mengalir ataupun genangan. Putri Yumma berjalan perlahan menyusuri jurang itu agar sampai di luar, ia diuntungkan dengan adanya kabut tebal itu. Jika tidak mungkin para militer itu bisa menemukannya. Meskipun melawan ia akan kalah jika mereka mengeroyoknya, ia akan di bawa pulang lagi ke Edo. Sesuatu hal yang tak akan mungkin terjadi. Namun, menemui kembali Hayato juga bukan pilihan yang tepat. Mengingat mungkin saat ini tengah merasa kehilangan dirinya sekaligus merasa kecewa karena ia bohongi. Awalnya ia memang ingin membuka siapa dirinya pada Hayato, tapi ia masih ragu. Ketika waktunya siap, Hayato malah harus tahu dari orang lain. Putri Yumma masih bisa membayangkan betapa sakit hati Hayato dari pancaran wajahnya, ia tak bisa melihat Hayato yang sedih, seperti dirinya yang kehilangan Riyoichi. Perasaan yang mungkin sama di rasakan Hayato. Keluarganya telah di renggut darinya, kini orang yang mengaku guru padanya juga melukainyanya. Dua hal terbaik darinya yang sama-sama di renggut. Kini Putri Yumma sudah berada di ujung jurang, ia tinggal melangkah. Dari bawah sini pasukan militer tak lagi terlihat, karena jarak pandang yang begitu jauh. Ia akan melakukan perjalan baru untuk menemukan desa guna mencari tempat berteduh, kini tujuannya ada Nakamura untuk bertemu dengan Shiraisi Damma. Shiraisi adalah satu anggota perkumpulan Reformasi baru yang ia rekrut ketika laki-laki itu di tolak masuk militer kekaisaran karena suatu alasan. Namun, sudah lima tahun ia tak kembali setelah seharusnya menjalankan misi. Bertemu dengan Hayato membuatnya lupa akan misinya, karena baginya Hayato ada mimpinya yang belum terwujud untuk mengucapkan terima kasih pada Riyoichi, ayah dari Hayato. Tapi, bagaimana pun rencana mereka harus terwujud. Harapan mereka untuk mengambil alih Kekaisaran Edo harus terpenuhi, tak mungkin berhenti di tengah jalan hanya karena sebuah halangan kecil. Shiraisi juga pasti mengerti apa yang terjadi pada Yumma, karena Shiraisi paham betul bagaimana sikap Yumma yang berbeda dengan putri bangsawan lainnya. Di mata Shiraisi adalah perempuan unik yang memikirkan hak rakyat dengan cara yang berbeda. *** Sudah lebih satu minggu pencarian, tapi putri Yumma juga tak kunjung ketemu, akhirnya sang panglima dan bawahannya memutuskan untuk kembali ke Edo. Dalam perjalan ke Edo pikiran mereka makin kacau, jika Daimyo kekaisaran sampai marah mereka akan di paksa melakukan Sepuku, sebagai tanda gagal menjalankan misi sebagai seorang samurai. Tak berapa lama mereka sampai di Edo, sampai di sana mereka seperti tubuh tanpa nyawa. Mereka tak mendapatkan Putri Yumma dan kembali dengan tangan hampa. "Bagaimana, Panglima?" tanya Daimyo kekaisaran begitu sang panglima telah datang. Ditanya begitu sang panglima hanya bisa meneguk air liurnya yang terasa mengering, ia bingung harus menjawab apa. Hingga akhirnya dengan bersimpuh ia merunduk sejajar dengan lantai. Sebagai tanda belas kasihan. "Maafkan kami yang telah lalai menjalankan tugas, Daimyo. Kami kehilangan tuan Putri, tepat di tengah hutan tebu," ucap sang panglima dengan nada memelas. Tak ada jawaban dari sang Daimyo, ia masih saja berdiam yang membuat sang panglima semakin berkeringat. Lelahan peluh panas dingin keluar dari dahinya, napasnya memburu ketakutan. Yang ada dalam pikirannya hanyalah pedang tayang yang merobek perut kirinya. Memang itu sudah sumpahnya sebagai seorang bunshi, tapi manusia mana yang tak takut akan kematian. "Aku sudah menduga, anak itu memang hebat," ucap sang Daimyo santai. Sang panglima masih mencoba mengatur napasnya yang naik turun karena bingung dan ketakutan. Apa maksudnya dengan sudah menduga? Apa selama ini Daimyo sudah tahu jika tuan putri akan kabur? "Bangkitlah panglima, aku memberimu keringanan," sambung sang Daimyo. "Pergilah, tak apa. Suatu saat dia pasti kembali." Sang panglima masih bingung, tapi kemudian ia bangkit dan berpamitan untuk pergi meninggalkan ruangan sang daimyo. Ia mulai mengatur napas leganya, sepertinya dewa memberikan kesempatan hidup untuk kedua kali baginya. Ia tak pernah melihat Daimyo sebaik ini pada para militernya sejak ia bekerja di kekaisaran. Sementara itu sejak pembicaraan yang membahas tentang Putri Yumma, Inoshuke mendengar hal itu. Ia sedikit kecewa karna putri Yumma tak sampai secepatnya di Edo. Padahal ia berharap setelah ia mengatakan pada Daimyo putri Yumma bisa kembali, tapi ia mengenal siapa sang putri. Bagaimana mungkin putri Yumma bisa datang dengan mudahnya tanpa penolakan. Inoshuke meninggalkan tempat kekaisaran dengan gundah, ia padahal membayangkan bisa kembali bersama sang putri. Bisa lebih dekat lagi seperti dulu, tapi harapannya pupus seketika. Pada malam harinya Daimyo kekaisaran megirim dua orang penyusup untuk menenui sang panglima yang gagal menjalankan tugasnya, Daimyo tak bisa melepaskan orang begitu saja yang tak menjalakan misi dengan baik. Dengan pertarungan yang cukup sengit, sang panglima terbunuh dengan sayatan di perut dan tikaman dari pedangnya sendiri di d**a seolah ia yang melakukan bunuh diri. Mayatnya di temukan keesok harinya oleh pealayannya di dalam rumah. Meskipun dibuat oleh sang panglima bunuh diri tapi para bawahannya tahu jika panglima di bunuh. Itu berarti nyawa mereka dalam bahaya. Cepat atau lambat pasti mereka juga akan mati.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN