Tristan membuka kasar pintu rumahnya, berjalan tergesa memasuki bangunan kecil tersebut. Dengan tatapan tajam, menelisik ke segala penjuru. Mencari atensi sosok wanita yang sedari tadi membuat dirinya kesal. "Jov!! Elo di mana?!" ucapannya, sedikit berteriak. "Ck, kemana lagi dia, kalau tidak tidur." gumamnya, memasuki ruang kamarnya. Tetapi tak ada seorangpun di sana. Hanya ada bekas bubur sum-sum dan juga bekas minuman. "Kebiasaan, tidak mau beres-beres setelah makan. Benar apa kata ibu, dia sangat manja." Tristan mendudukkan tubuhnya di pinggiran ranjang sehabis mandi. Ada rasa khawatir dalam hatinya, kemana Jovanka pergi. Mana dia nggak punya HP lagi. Mau hubungin siapa? Apa mungkin dia sedang bersama ibunya? Ah, mungkin dia ngadu sama orang tuanya. Tristan memutuskan untuk isti