Terdengar suara sandi pintu dipencet oleh Kristal sambil membawa beberapa barang. “Kau tidak lupa jika kita akan pergi berbelanja ‘kan?” tanya Kristal saat masuk ke dalam apartemen milik River. Baru beberapa langkah Kristal masuk, langkahnya terhenti saat melihat pemilik apartemen ternyata masih belum berangkat ke kantor. Kristal sesaat melirik ke arah Sea dengan membulatkan mata. Sea tidak mengatakan jika sang suami masih berada di apartemen. “T-tuan River …” sapa Kristal dengan sedikit gagap membuat River mengerutkan kening karena ia dipanggil Tuan oleh manager sekaligus sahabat istrinya. “River, panggil saja River. Tidak perlu sopan, kecuali di kantor kau boleh memanggilku Tuan River,” ucap River. Kristal tidak tahu harus berkata apa, ia hanya bisa menganggukkan kepala membuat Sea