Syahir menipiskan bibir melihat kelopak mata kembarannya yang melebar, terlalu kaget dengan penuturannya yang tiba-tiba. "Elo ngapain di sini, bentar lo datang tengah malam begini pake helm sendirian ... tampa tongkat .... elo udah gila?!" Syahir hanya mengedikan bahu lalu melepas helmnya, Syahid masih menatapnya lurus. Menunggu balasan sang kembaran. "Gue bisa ngelihat sekarang." Balasnya dengan merunduk samar lalu mendongak, menatap Wajah Syahid lurus. "H-hah?" Cengo Syahid dengan muka polosnya yang membuat Syahir mengulum bibir menahan senyum geli namun ia urungkan. Merasa tidak pantas kalau harus senang disaat seperti ini. "Pokoknya gue operasi terus operasinya berhasil dan ... gue bisa ngelihat, the end." Jelasnya dengan tersenyum saja. Syahid terdiam ingin bertanya lebih jauh nam