Batas Jalan

2045 Kata

Azzam berdehem samar dengan menatap ketiga anaknya kini yang masih kompak mengatupkan bibirnya rapat. Sedari tadi hanya diam, entah karena masih canggung atau memang belum berani buat buka suara. "Jadi rumah yang lama ayah jual, biar kita bisa pindah ke sini. Lagipula dekat juga kan sama mama Azura, biar kalau bosan di rumah bisa main-main ke sana. "Gakpapa, kan?" Syaqila mengangguk saja dengan tersenyum samar. Begitu pun dengan Syahir yang menurut saja. Sedangkan, Syahid hanya diam dengan menaikan alis sebagai balasan. "Ayah harap semoga kalian bisa beradaptasi dengan baik di lingkungan baru ini. Semoga kejadian-kejadian lalu tidak membuat kalian berkecil hati dan menyerah akan hidup. Ayah harap ... kalian mau membuka lembaran baru bersama, kita saling menguatkan dan mengandalkan satu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN