Matahari sudah terbenam sejak beberapa jam lalu. Meski matanya mengantuk tak dapat membuat Syahquita tertidur. Wanita itu sejak tadi hanya berguling-guling ke kiri dan ke kanan karena ia begitu gelisah dengan pikirannya yang sangat mengganggu. Syahquita mengangkat selimut yang menutupi dirinya lalu terduduk di tepi tempat tidurnya. "Syah, mengapa kau tak tidur?" tanya Arla yang berada di belakangnnya. Syahquita menoleh ke arah Arla sambil menghela nafas frustasi, "Aku harus menemui Albert karena pikiranku kacau terus menerus memikirkan keputusan terberatku." Syahquita turun dari kasur lalu melangkahkan kakinya keluar dari kamar secepat kilat Arla menghadang langkah Syahquita. "Aku mohon kembalilah ke atas tempat tidurmu kalau tidak tuan akan marah nanti." Syahquita memegang tangan Arl