Steve tak bisa berhenti untuk tersenyum, "Oh, saya harus belajar dan mengurus perusahaan, untunglah kak Sia mengizinkan saya istirahat selama satu minggu ini, lalu Nyonya Selvia mengatakan bahwa saya perlu refresing sejenak, semua yang ada di perusahaan sungguh menyebalkan. apa lagi saat saya harus berurusan dengan orang asing. mereka melihat saya dari atas sampai bawah."
Seyna terus berceloteh, dia tak tahu ada seseorang yang sedang mengepalkan tinju karena rasa kesal yang sudah mencapai ubun-ubun,
"Apa aku harus membunuh mereka?!"
Seyna lansgung menyadari kesalahan yang dia buat,
Seharusnya dia tidak menceritakan apapun pada Steve, Masalahnya dia sudah menyebabkan banyak hal,
"Apa?! anda ingin membunuh siapa/! Oh No Tuan. jangan hancurkan apapun, bahkan Tuan sudah menggagalkan banya
