Kesan pertama saat Reina mendengar perkataan Axton pastinya adalah tersentuh. Bohong bagi seorang wanita tidak tersentuh mendengar perkataan menenangkan, bahkan dari seorang pria b******k sekalipun seperti Axton. Beberapa menit telah berlalu dengan ketenangan, masih dengan posisi pelukan hangat yang membuat orang iri. Bahkan Ken dan beberapa aparat kepolisian yang di belakang Axton dan sedang bertugas untuk membereskan situasi di buat canggung dengan keadaan kedua insan yang tengah di landa ketidak sadaran diri. “Ekhem.. Tuan,” panggil Ken dengan ragu-ragu, takut mendapat amukan Axton karena mengganggu dirinya yang sedang mencoba mendekati istrinya. “Ah.. maafkan aku.” Seru Reina spontan. Deheman Ken rupanya menyadarkan Reina akan posisinya saat ini yang terlihat begitu intim. Buru-bur