"Kenapa marah? Sudah aku bilang kalau aku sibuk membantu Kakek mempersilakan pertunanganku dengan Bianca. Angel, kamu wanita yang aku suka jadi berhentilah marah dan menangis?" Leo menghapus air mata Angel dan memeluknya seketika itu. "Aku hanya kekasih gelap kamu. Intinya aku hanya nomor dua, aku tidak tahu kenapa kamu bisa mau bersama kamu. Leo, jangan tinggalkan aku demi Bianca," jawab Angel sambil air matanya sudah menganak sungai. "Diamlah! Ayo pulang, aku pulang karena aku sudah memasangkan cincin di jari manis Bianca. Aku sudah kirim pesan pada Kakek dan semuanya kalau aku tidak enak badan jadi tidak bisa menemui para tamu." Leo saat itu mengajak Angel pulang. "Sakit! Leo perutku sakit" Angel saat itu memegang perutnya karena rasanya sepertinya sangat sakit. "Apa darah? Apa kamu