Bab 30

1532 Kata

*** Proses pemakanan itu bersangsng dengan tangis pilu yang mesesakkan, setiap tetesan air mata mengiringi kepergian Annisa dengan sesak, menguburkan jasad yang sudah pergi jauh meningglkan segala kenangan di dunia. Kevin masih terisak, memandang onggokan tanah yang masih merah basah dengan nanar, hatinya hancur berkeping, cintanya masih tertuju pada gadis itu, sekuat apapun ia mengelak ia juga tidak akan bisa menghindar dari kenyataan untuk mencintai Annisa. "Lo harus iklas..." kata Rafa meyakinkan Kevin, menepuk bahu Kevin sebagai menguatan. Kevin hanya mengangguk sebagai respons, rasanya lidahnya sangat kelu untuk berucap, kesalahannya telah ia sesali, gadis itu akan selalu menggenggam cintanya. Tidak berlangsung lama, semuanya menyisakan kesunyian, satu persatu mulai pergi, hanya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN