Part 12

2016 Kata

“Bu,” Faqih menahan lengan Ibunya dengan lembut dan mengajaknya untuk duduk. “Jangan buru-buru, kita bicara sebentar dulu ya ?” Bu Murni akhirnya menuruti keinginan putranya, dan duduk. Tapi terlihat sangat tidak tenang. “Bu, Faqih ada bawa oleh-oleh buat Nenek, dan juga untuk yang lain. Sebenarnya Faqih mau antar sendiri, sekalian tanya masalah tanah ini. Tapi, ya sudahlah, biar dibawa sekarang saja. Tapi, jangan ambil uangnya lagi. Biar uang itu untuk bayar tanah ini, sehingga kita masih bisa tetap tinggal bersama kenangan Bapak,” ucap Faqih sangat lembut, agar Ibunya mau menuruti keinginannya dan juga keinginan Carla. Tentu saja Faqih tidak mungkin menceritakan asal muasal uang itu. Bisa-bisa Ibunya shock mendengar, jika dirinya adalah suami sewaan Carla. Dan pernikahan mereka hany

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN