Bisma membawa Zui menjauh, mereka saling berpegangan tangan dan Zui merasa nyaman. Tanpa di duga, pemuda itu menghempaskan Zui ke hadapan. "Apa yang kau lakukan? Kenapa menantang mereka?" Wajah Bisma mengeras, dia berusaha memperingatkan Zui jika Geng Riki bukanlah tandingannya. Zui diam dan tertunduk mendengar suara bariton milik Bisma. "Ada apa denganmu, Zui? Baru siang tadi kau menangis ketakutan menghadapi mereka. Lalu apa sekarang? Menantang mereka di depan semua orang, kau pikir mereka akan melepaskanmu begitu saja." Zui tercengang mendengarnya. Dia tidak menyangka jika Bisma mengetahui hal itu. "Bagaimana kau bisa tahu?" Tatapan Zui menuntut jawaban. Bisma menghela napas dan membelakanginya. "Jawab, apa kau ada di sana? Apa kau melihat mereka mendekatiku?" Suara Zui bergetar