Saat itu, Bisma menyadari betapa rapuhnya Rizuka. Melihat dan mendengar tangisan Zui membuat Bisma bertekad untuk membantu Zui mencari petunjuk siapa pembunuh Mahendra-ayah Zui. Jagung manis yang telah di beli itu disambut heboh oleh Duwi dan Nana. Arga telah menyiapkan bara di pembakaran dan bersiap untuk bersenang-senang. “Akhirnya dapat juga, kan. Eh, Zui dimana, Bis?” tanya Duwi dan menatap ke sekeliling. “Eh, iya. Dia dari tadi nggak muncul, dimana dia?” timpal Nana. Bisma menatap Arga lalu memalingkan pandangan. “Dia nggak bisa ikut bergabung, katanya mau langsung istrahat saja. Emang kek kalian udah makan malam. Masih aja minta cemilan.” “Yeh, rese lu. Ngerusak suasana aja, sana deh cabut. Zui emang gampang lelah, jam segini pasti udah molor.” “Kalau gitu, gue caow mau rehat