BAB 20 Pengakuan

1317 Kata

"Kak Bryan..!" Julia berjalan cepat menghampiri Gira dan memeluknya, saat Bryan hendak mengangkat kembali tangannya. "Julia, awas. Biar kakak yang kasih pelajaran sama pria ini. Kamu udah dia sakiti gak usah dibela lagi." "Gak kak. Udah, Gira gak salah. Aku yang salah, aku yang buat keributan di kantor Gira wajar kalau Gira marah." "Bryan. Bisa kan dibicarakan baik-baik. Kamu gak usah main tangan gitu, apalagi teriak-teriak sampai kedengaran tetangga." ucap tegas Anwar. Bryan berdecak kuat, menatap Gira dan menunjuknya. "Peringatan terakhir dari saya, kalau kamu sampai menyakiti Julia lagi. Habis kamu." "Bryan, mau kemana?" "Balik kantor." Amber menghembuskan nafasnya, menatap pada Anwar yang menggelengkan kepala. "Gira duduk dulu, aku ambil obat bentar." Julia berlari kecil kemb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN