Aku sudah tertawa trus dari selesai aku pakai baju jas dan menunggu Kezia selesai make up dan memakai baju kebaya kutu lagi,namun kali ini berwarna putih dan kain batik sutra warna merah.Dandanannya juga lebih dewasa dengan warna lipstick merah plus sanggul seperti seorang tokoh politik wanita,putri bapak proklamator negara kita. “Kamu tinggal aku kerek di tiang bendara”ledekku. Dia tertawa. “Pakai ih kopiah hitamnya”perintahnya. Aku jadi menerima boks yang di berikan tukang rias yang ternyata isinya kopiah hitam. “Kita seriusan upacara Neng?,kamu yang minta ya?”tanyaku bertanya juga. Dia menghela nafas pelan. “Aku juga cuma ikutan,bang Roland sama teman temannya,katanya ikutin kemauan papamu sama bang Nino”jawabnya. Sepupu kampretku lagi,pasti dia berniat mengerjaiku.Eh tapi seru