“Lalu bagaimana dengan kami, tuan Angkasa? Bagaimana dengan nasib anak-anak? Tuang tidak bermaksud untuk mengusir anak-anak itu dari sini bukan? Mereka masih kecil-kecil, tuan.” tanya Virda dengan raut wajah yang terlihat mulai gelisah.
“Anda tenang saja, ibu Virda. Saya tidak akan mengusir mereka semua. Saya akan tetap membiarkan mereka tinggal di sini selama mungkin. Hanya satu permintaan saya.”
“Apa itu, tuan?”
“Saya meminta gadis yang bernama Jingga Mukti Setianingrum untuk tinggal bersama saya.”
“Ji-jingga?! Kenapa harus dia, Tuan? Apa maksud anda? Anda mengenal Jingga?”
“Jangan salah paham. Saya mengajak Jingga untuk ikut tinggal bersama saya sebagai pelayan. Gadis itu bisa bekerja di rumah saya dengan gaji yang pastinya lebih besar dari tempatnya kerja saat ini. Kebetulan saya
