Jingga 32

1700 Kata

“Maafkan aku.” hanya itu yang bisa dikatakan oleh Kasa. Meski begitu tetap saja Kasa merasa bersalah telah menempatkan Sania dalam situasi seperti ini. Tanpa pria itu sadari, kaca jendela yang memantulkan wajah Sania itu tengah menampakkan setetes air mata yang baru saja meluncur dari satu pipi pualamnya. Jingga menyambut kedatangan Kasa yang baru saja sampai malam itu. “Selamat datang, tuan Kasa.” ucap gadis itu sambil melempar senyum simpulnya menatap Kasa. Kasa berdiri di depan Jingga yang tengah menyambutnya itu sambil memerhatikan wajah gadis di depannya sejenak. Jingga terlihat biasa-biasa saja menghadapi dirinya. Jika memang Kasa menyukai Jingga, itu berarti dirinya tengah bertepuk sebelah tangan bukan? Haha lucu sekali. Batin Kasa tertawa remeh. Pria itu mulai melangkah masuk sem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN