Aay tiba di rumah. "Darimana, Bang?" Rara yang membukakan pintu untuk putranya. "Ketiduran di pondok kebun, Amma. Lama tidak ke sana. Setelah salat ashar ke jalan depan. Ini aku belikan bakaran." Aay membawa yang ia beli ke dapur. Rara mengikuti Aay. "Kok sepi, Amma?" Tanya Aay karena tak terlihat anggota keluarga lainnya. "Nini, Kai, Nini Zi, ke pasar sama Aan." "Oh ...." Aay meletakkan bakaran di piring besar, sausnya di tuang di atas bakaran. Agar ammanya bisa tinggal makan saja. "Mau dimakan di sini, atau di ruang tengah, Amma?" Tanya Aay dengan suara lembut seperti abbanya saat bicara. "Di ruang tengah saja." "Amma ingin minum apa?" Tanya Aay lagi. "Air putih saja, Bang." "Aku ambilkan dulu." Aay mengambil minum untuk ammanya, Rara membawa bakaran ke ruang tengah. Aay me