Sudah enam Minggu setelah Aan ke rumah Lala, untuk saling mengenal lebih dekat. Meski mereka tidak pernah ke luar rumah, tapi Aan tidak berusaha membujuk Lala, ia menghargai keputusan Lala yang tidak mau diajak ke luar rumah sebelum menikah. Sedang Aay, dan Rara masih sering bertemu, namun hanya saling tatap saja. Yang Aay bingung kenapa Rara selalu mencibir ke arahnya. Sore ini mereka kembali bertemu di warung bakso. Aay sengaja duduk di samping Rara. "Selamat sore," sapa Aay memulai pembicaraan. Rara menolehkan kepala, menatap orang yang duduk di sampingnya, dan menyapanya. "Eh, jangan dekat-dekat, itu kursi kosong masih banyak!" ujar Rara judes, dan mata melotot. Ia menunjuk kursi lain di warung bakso itu. "Maaf, ada yang ingin saya tanyakan," ucap Aay dengan nada lembut. "Tanya