24. Kedatangan Kristin

1996 Kata

Tristan menghangatkan kulit Caramella yang dingin dengan kedua tangan, menyelipkan telapak tangannya ke pinggang rampingnya. Mata Caramella setengah terpejam menanti. Napasnya memburu, rasa takut berdenyut di seluruh tubuhnya. "Jangan takut!"bisik Tristan di telinganya. Caramella melihat pria itu. Tubuh ramping Tristan menyentuh dengan pendar intim dengan bayang-bayang ketelanjangan. Tristan menyusupkan tangannya yang kuat dan hangat untuk memeluknya, satu tangannya bergerak ke balik rambut Caramella untuk memegang tengkuknya. Caramella tersentak dan tersengal, tubuhnya gemetar. Menit demi menit berlalu dengan cepat. Mereka saling menyentuh dan berciuman. Caramella merasakan bibir Tristan di dadanya, menemukan puncak buah dadanya dan mencumbunya sampai Caramella berhenti menggeliat da

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN