Daffa terus berjalan hingga tiba di perempatan jalan. Tatapannya fokus pada layar handphone. Dia sedang melihat lokasi kantor papa Mita melalui google map. Setelah tahu ke mana arah yang akan dituju, Daffa pun mengangguk pelan sambil memasukkan kembali handphone-nya ke dalam kantong celana. “Aku pasti bisa! Aku harus semangat!” bisik Daffa sambil mengepalkan tinjunya. Sedetik kemudian dia merogoh kantongnya dan mengeluarkan sejumlah uang yang tadi diberikan oleh Mita. Ternyata Mita memberinya uang sebanyak tiga ratus ribu rupiah. Daffa pun berpikir sejenak. Mita memang menyuruhnya memakai uang itu untuk ongkos taksi dan juga untuk membeli makan siang. Karena menurut Mita, semua pekerja di kantor sang papa selalu makan siang di luar. “Aku harus menyimpan uang ini.” Daffa memasukkan uang