26 - Tugas

2495 Kata
           Setelah menerima buku yang diberikan oleh nyonya Griss, Jura kembali ke meja yang ia pakai sebelumnya, meja yang terletak cukup jauh dan tidak ada seorang pun di sekitar tempat itu.            Buku yang disarankan oleh nyonya Griss merupakan sebuah buku menjadi seorang Elementalist pemula. Seharusnya, buku semacam ini tidak bisa didapatkan dengan mudah oleh Jura, karena hanya orang-orang tertentu yang bisa mendapatkannya selama mereka masih belajar di dalam akademi sihir.            Sebenarnya, ada sebuah kelas yang dibentuk untuk mengajarkan siapa pun yang ingin menjadi seorang Elementalist. Namun, karena syarat untuk mengambil kelas itu cukup sulit … hanya sedikit orang yang tertarik untuk mengambilnya.            Kelas itu hanya bisa diambil oleh pelajar semester akhir yang memiliki nilai sangat bagus pada seluruh angkatan. Tidak hanya itu, meski pun ada seseorang yang memenuhi kriteria tersebut, ia harus menjalani tes yang diberikan oleh ketua yayasan yang merupakan profesor kelas Elementalist.            Karena ia sudah menyelesaikan kelas praktik ilmu sihir, salah satu jadwal kelasnya menjadi kosong selama satu semester. Mungkin jika ia bisa menarik perhatian ketua yayasan, dan memperlihatkan sedikit kemampuannya … mungkin ia bisa meminta ketua yayasan untuk menjadi pengajarnya.            Jura yang sebelumnya tidak pernah berpikir untuk mempelajari ilmu yang berhubungan dengan seorang Elementalist tidak pernah menaruh perhatian pada buku semacam ini. Karena hal itu, ia harus mempelajari semuanya dari awal.            Buku yang disarankan oleh nyonya Griss benar-benar buku mendasar seorang Elementalist, karena sebagian besar penjelasan yang ada di dalam buku itu merupakan teori, sejarah dan penjelasan mendasar mengenai Elemental.            Menurut buku itu, seseorang yang memilih untuk menjadi seorang Elementalist menggunakan sebagian besar Mananya  untuk diberikan kepada peri yang dipanggilannya, yang merupakan peri dengan keterampilan menguasai salah satu elemen sihir dari lima elemen yang ada.            Jura harus membaca ulang kalimat itu. Tentu saja di buku ini hanya tertulis lima elemen, yaitu air, api, tanah, angin, dan cahaya. Elemen ke enam, elemen yang dianggap sebagai bencana karena termasuk ke dalam aliran sihir negatif … elemen kegelapan tidak akan disebutkan sekali pun di dalam buku ini.            Negara tempat tinggal Jura selalu memojokkan orang-orang yang memiliki elemen kegelapan, bahkan sampai seseorang yang menjadi Median ‘Shade’ yang sama seperti milik Lucius.            Hal ini dikarenakan seorang Median yang menguasai elemen kegelapan dan juga Shade pada tubuhnya menggunakan kemampuan sihirnya untuk memulai peperangan dan hampir menghancurkan negara ini.            Padahal, Jura yang menjadi Median Lumina, sebuah Mana dengan tipe cahaya, memiliki aliran sihir negatif dan bahkan melakukan hal yang sama seperti yang pernah orang itu lakukan.            Seseorang yang memiliki aliran sihir negatif bukan berarti ia merupakan seorang Median bagi Shade. Seseorang yang menjadi Median Shade juga bukan berarti orang jahat. Orang jahat hanyalah pengguna aliran sihir negatif untuk kepentingan dirinya sendiri, yang berarti Jura sebelum ia terpilih menjadi seorang The Oblivion.            Jura menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan pemikiran itu dan kembali fokus pada buku yang ada di depannya. Penjelasan selanjutnya yang ada di buku itu tidak terlalu sulit untuk ia pahami. Karena memberikan sebagian besar Mana pada peri yang akan menjalin kontrak dengan seorang Elementalist hampir sama dengan teori dasar yang pernah Etna ajarkan untuk menguasai Grimoire.            Bedanya hanyalah seorang Elementalist cukup sulit untuk mendapatkan kontrak dengan peri, karena seorang Elementalist dan peri harus memiliki kecocokan yang tinggi. Peri juga cukup sulit untuk memberikan kontraknya karena mereka makhluk yang hanya mengikuti seseorang yang membuatnya tertarik.            Pantas saja sebelumnya ketika Jura bertanya tentang kesamaan pada teori seorang Elementalist dan seseorang yang memanggil makhluk panggilan kepada nyonya Griss, nyonya Griss menjawab kalau teorinya sedikit berbeda.            Seseorang yang memanggil makhluk panggilan biasanya hanya sebatas Homonculus yang bisa menggunakan sihir mendasar seperti penyembuhan luka ringan, atau kemampuan yang membuat target menjadi lemah seperti racun atau menidurkan mereka.            Tetapi, Homonculus membutuhkan Mana dari seseorang yang memanggilnya untuk menggunakan sihir itu. Sama saja istilahnya seperti kau menggunakan sebuah alat bantu untuk menggunakan sihir mendasar dengan Mana milikmu sendiri tanpa menguasai gerakan, mantra, atau pun alat bantuan lainnya. Yang membedakannya juga adalah jika makhluk panggilan itu berhasil dikalahkan, makhluk itu hanya akan kembali menghilang dan seorang pengguna sihir yang memanggil makhluk panggilan itu bisa kembali memanggilnya lagi setelah beberapa jam atau hari.            Tapi untuk seorang Elementalist yang berhasil membuat kontrak dengan peri, mereka bisa meminta peri itu untuk menggunakan kemampuan sihir p*********n yang sangat kuat tanpa menggunakan Mananya lagi. Meski di awal seorang Elementalist harus memberikan sebagian besar Mananya untuk membuat kontrak, selanjutnya ia tidak perlu menggunakan Mananya lagi untuk meminta peri yang menjalin kontraknya untuk menggunakan kemampuan sihir miliknya.            Yang merugikan adalah jika peri yang menjalin kontrak oleh seorang Elementalist berhasil dikalahkan. Peri itu akan menghilang selamanya, yang berarti kontrak yang dibuat seorang Elementalist juga menghilang. Tidak sampai di situ, untuk membuat kontrak baru juga pasti akan lebih sulit dibandingkan dengan sebelumnya.            Meski pun peri dan manusia itu berbeda, tetapi peri juga memiliki ego dan perasaannya sendiri. Jika melihat peri yang membuat kontrak dengan seorang Elementalist kehilangan nyawanya, peri yang lain juga pasti akan meragukan Elementalist itu. Di akhir, Elementalist itu akan kesulitan mendapatkan kontrak baru karena rasa kepercayaan para peri berkurang terhadapnya.            Sekali lagi, pembuatan kontrak seorang Elementalist didasari oleh kepercayaan. Mungkin itulah salah satu penyebab kenapa tidak banyak orang yang mencoba untuk menjadi seorang Elementalist. Selain sulit untuk mendapatkan kontrak, banyak juga syarat yang begitu sulit. Tetapi, jika seseorang berhasil menjadi seorang Elementalist terkuat, orang itu bisa disamakan dengan ratusan atau bahkan ribuan penyihir biasa di dalam sebuah perang.            Berbeda dengan pengguna Grimoire. Tidak perlu ada kontrak untuk menggunakan kekuatan dari makhluk panggilan yang dipanggil dengan lingkaran sihir yang ada di dalam buku Grimoire. Jika makhluk panggilan itu berhasil dikalahkan, pengguna Grimoire bisa memanggil makhluk panggilan lain dengan mudah jika Mana yang dimilikinya sangat banyak.            Meski sudah menguasai Grimoire, Jura harus menguasai teori seorang Elementalist juga. Karena hanya seorang Elementalist dengan kemampuan yang luar biasa yang bisa memanggil peri dengan tingkat tinggi. Faerie dan yang paling membuatnya penasaran, Fira.            Setelah membaca hampir sebagian besar buku yang diberikan oleh nyonya Griss, akhirnya Jura sampai pada penjelasan mengenai bahasa kuno yang pernah ia baca pada buku misterius itu.            Sayangnya, jam istirahat makan siang hampir berakhir. Mungkin ia bisa membaca kelanjutannya di kamar ketika ia sudah sampai rumah.            .            .            Tentu saja, Jura tidak memiliki rencana untuk mengikuti kelas yang sudah ia kuasai. Sama seperti sebelumnya, di kelas Transfigurasi ia memiliki langsung menyelesaikan kelas selama satu semester dalam satu hari.            Lagi-lagi profesor yang mengajar kelas itu memperbolehkan Jura untuk tidak datang ke kelasnya lagi sampai semester berakhir karena tidak ada lagi materi yang bisa diajarkan padanya.            Tentu saja Jura menerima hal itu dengan lapang d**a dan langsung keluar dari kelas itu tanpa memedulikan tatapan yang sempat membuat lehernya terasa sakit dari Henry.            Pandangan kali ini sedikit berbeda. Jika sebelumnya Henry berusaha untuk menarik perhatian Jura dengan cara yang halus, kali ini ia seperti memaksa Jura untuk memerhatikannya.            Merasakan sikap Henry yang sebelumnya tidak seperti itu padanya membuat Jura sedikit tidak nyaman. Mungkin ada sisi gelap pada diri Henry yang belum pernah Jura lihat dan ketahui. Ia merasa sedikit takut karena sisi gelap pada Henry itu tertuju padanya.            Setelah Jura melewati pintu masuk kelas itu dan berbelok pada lorong selanjutnya, akhirnya tekanan pada bagian belakang lehernya menghilang. Merasa ia tidak perlu berada di akademi lagi, akhirnya Jura memilih untuk pulang ke rumahnya.            .            .            Hal pertama yang menyambutnya ketika ia baru sampai di rumahnya adalah pandangan terkejut dari Dyana yang melihat Jura sudah sampai di rumahnya lebih awal dari pada seharusnya.            “Nona Jura … apa … apa kau baru saja dikeluarkan dari akademi sihir!?”            “Kenapa kau berpikir seperti itu, Dyana?” tanya Jura sedikit bingung.            “Bukankah kau … pulang terlalu cepat? Saat ini seharusnya kau masih berada di kelas, ‘kan?”            “Ah …” Jura terkekeh pelan sambil mengibaskan tangannya dengan malas. “Aku sudah menyelesaikan semua kelas yang ada di hari ini. Jadi aku pulang lebih awal.”            Dyana melihat Jura dengan pandangan yang sedikit curiga, tapi karena merasa tidak ada untungnya berbohong padanya. “Kalau begitu … apa kau ingin makan siang?”            Jura menggelengkan kepalanya. “Tidak perlu, aku belum lapar.” Ketika ia berjalan menuju kamarnya, ia baru sadar kalau beberapa pelayan yang lain terlihat sedikit sibuk dan berjalan dengan langkah kaki yang besar dan tergesa-gesa. “Dyana, apa ada sesuatu yang terjadi? Sepertinya semua orang terlihat sibuk?”            “Ah, sepertinya Tuan mendapat sebuah tugas yang sangat penting dan mendadak,” jawab Dyana. “Beberapa pelayan sedang menyiapkan perlengkapan untuk Tuan melakukan tugas tersebut.”            “Hmm,” gumam Jura pelan sambil memerhatikan barang-barang yang dibawa oleh beberapa pelayan dengan tergesa-gesa.            ‘Lumina,’ panggil Jura dalam pikirannya. ‘Seingatku ayah tidak pernah mendapat tugas mendadak sampai seisi rumah sibuk seperti ini.’            ‘Ayahmu pernah mendapatkan tugas untuk … melihat isi menara yang tiba-tiba muncul itu, ‘kan? Tapi seharusnya menara itu baru muncul beberapa bulan ke depan …’            Jura mengusap dagunya dengan kening yang berkerut. ‘Aku juga berpikir seperti itu. Karena kejadian kemarin, aku tidak akan bisa bertanya langsung pada ayahku, ‘kan? Ah, tanpa kejadian kemarin juga aku tidak akan menanyakan hal itu padanya.’            ‘Ah, masa lalu kembali berubah …’            ‘Yah … lebih cepat aku masuk ke dalam menara itu, lebih baik, ‘kan?’ kata Jura sambil mengangkat kedua bahunya.            .            .            Karena sedikit penasaran, akhirnya Jura mencoba untuk mencari tahu tugas apa yang harus dikerjakan ayahnya secara tiba-tiba.            Ketika waktunya makan malam, Jura pergi ke ruang makan untuk melihat apakah ayahnya berada di sana atau tidak. Tetapi tidak ada seorang pun di sana.            “Nona Jurianna, apakah kau ingin makan malam di ruang makan?” tanya seorang pelayan yang tanpa Jura sadari sudah berada di belakangnya.            “Ah, tidak perlu,” jawab Jura yang berusaha menenangkan jantungnya yang hampir copot. “Ngomong-ngomong … apa ayahku tidak makan malam?”            “Tuan makan malam lebih awal, dan langsung … pergi untuk menjalankan tugasnya, Nona,” jawab pelayan itu.            Sambil menganggukkan kepalanya, Jura berkata, “Baiklah, terima kasih.”            Setelah pelayan itu membungkuk hormat pada Jura, ia kembali berjalan dan meninggalkan Jura sendirian di depan ruang makan.            ‘Khawatir?’ tanya Lumina tiba-tiba.            ‘Sedikit, karena aku tidak tahu tugas apa yang harus ia kerjakan selain … pergi menuju menara itu. Aku juga sudah tahu bagaimana nasibnya ketika melakukan tugas itu,’ jawab Jura. ‘Yang membuatku lebih khawatir adalah … apakah perubahan ini akan berpengaruh pada misi yang akan diberikan padaku untuk masuk ke dalam menara itu.’            .            .            Lima hari berlalu sejak ayahnya menjalankan tugas yang tiba-tiba itu. Selama dua hari itu pula ayahnya belum pulang ke rumah sekali pun.            Meski tidak ada yang mengatakan apa pun tentang tugas ayahnya, tetapi Jura sadar kalau seisi rumah mulai merasa khawatir karena Tuan yang memperkerjakan mereka tidak mengirimkan kabar atau semacamnya. Bahkan kepala pelayan yang mengurus semua urusan yang menyangkut keluarga Reicon untuk menggantikan ayahnya dalam sementara waktu ikut terlihat panik.            Sebelum terpilih menjadi salah satu anggota The Oblivion, Jura sempat mengerjakan tugas ayahnya selama kurang lebih enam bulan. Berbekal dari pengalaman tersebut, akhirnya Jura memilih untuk membantu kepala pelayan mengerjakan beberapa urusan keluarga Reicon yang semakin lama semakin menumpuk dan butuh dikerjakan secepatnya.            Karena hal itulah beberapa pelayan keluarganya yang sempat menjauhinya dan sedikit takut karena sikap Jura yang terlalu dingin mulai akrab dengannya. Sungguh, jika ia mengingat dirinya sebelum ia terpilih menjadi anggota The Oblivion, ia berharap untuk masuk ke dalam sebuah lubang karena malu.            Selama lima hari itu pula, semua kelas yang Jura ambil dalam semester ini langsung ia selesaikan pada pertemuan pertama. Semakin banyak perhatian yang ia terima di akademi sihir, tetapi kali ini perhatian itu lebih bagus dibandingkan dengan sebelumnya.            Salah satu hal yang membuat Jura sedikit kesal di masa lalunya adalah dia yang mendapatkan julukan sebagai anak dari salah satu penyihir terhebat di negaranya, sehingga setiap kali ia mendapatkan nilai bagus, hal ini dikarenakan ‘nama’ dari ayahnya, bukan dari kemampuannya sendiri.            Setelah ia menyelesaikan kelas pada pertemuan pertama yang seharusnya dilakukan dalam waktu satu semester, perkataan tentang dirinya yang mendapat nilai bagus karena ayahnya langsung menghilang seketika. Namun tetap saja pandangan mereka terhadap sikap Jura di masa lalu tidak menghilang. Mereka masih berpikir kalau Jura tetap memiliki kepribadian yang buruk, sombong, dan jahat.            Saat ini hanya tinggal satu mata pelajaran yang belum ia selesaikan dalam satu kali pertemuan, yaitu kelas pengembangan teknologi sihir.            Jura yang selama seminggu ini sengaja datang terlambat dan baru masuk ke dalam kelas setelah lonceng tanda kelas akan dimulai melakukan hal yang sama untuk kelas terakhirnya di semester ini. Namun, belum sempat ia memasuki ruang kelasnya, Henry yang sepertinya sudah tidak bisa menahan dirinya lagi langsung tiba-tiba muncul di depannya.            Jura harus menyebarkan pandangan ke sekitarnya kalau Henry benar-benar baru saja muncul di depannya seperti baru saja berteleportasi. Melihat reaksi murid yang juga mengambil kelas yang sama dengannya saat itu, ia bisa menyimpulkan kalau Henry baru saja teleportasi tepat ke depan wajahnya.            Anak ini … bukankah ia tahu kalau seorang pelajar menggunakan sihir tanpa seizin profesor atau pun staff yang memiliki wewenang untuk mengizinkan murid menggunakannya bisa mendapatkan surat peringatan?            “Jura, bisakah kita bicara sebentar saja?” tanyanya dengan suara yang terdengar menyedihkan.            Jura mendesah panjang sambil mengusap keningnya pelan. “Sepertinya tidak, karena beberapa detik lagi profesor akan masuk ke kelas ini.”            Henry yang baru saja membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu langsung kembali menutupnya karena profesor yang saat itu mengajar masuk ke dalam kelas.            “Jurianna un Reicon, ternyata kau juga mengambil kelasku,” kata profesor yang mengajar kelas pengembangan teknologi sihir. Lagi-lagi, Jura tidak tahu siapa namanya.            “Tentu saja, Profesor. Seperti kelas yang lain, aku juga memiliki rencana untuk menyelesaikan kelas ini dalam waktu yang singkat.”            Profesor itu tertawa untuk beberapa saat, kemudian berkata, “Sayangnya kau tidak bisa menyelesaikan kelasku di pertemuan pertama ini, Jurianna. Karena untuk pertemuan hari ini kau tidak bisa mengikuti kelasku.”            Senyuman Jura langsung kaku di wajahnya. Dengan kedua alisnya yang sedikit berkerut, ia berkata, “Uh … apa aku baru saja melakukan kesalahan?”            “Oh, tidak. Bukan seperti itu. Aku benar-benar tidak sabar untuk melihat bakatmu yang menyelesaikan setiap kelas dalam pertemuan pertama,” kata profesor itu dengan cepat. “Tapi sayangnya, kau dipanggil oleh Ketua Yayasan karena … suatu hal.”            Ah, akhirnya tiba juga untuknya bertemu dengan ketua yayasan akademi sihir. Tapi Jura masih belum tahu apakah ia dipanggil ke ruangannya untuk mendapatkan misi memasuki menara, atau karena ia menyelesaikan hampir semua kelas di semester ini hanya dalam pertemuan pertama.            “Kalau begitu, aku akan langsung pergi ke ruangan Ketua Yayasan. Aku tidak sabar untuk mengikuti pelajaran kelasmu minggu depan, Profesor,” kata Jura sambil menganggukkan kepalanya sekali dan tentu saja dengan senyuman tipis di wajahnya.            “Ah, kau tidak sendirian, Jurianna. Hennoch fal Carter dan Filillia ein Shallazar juga diminta untuk menemui beliau bersamamu,” tambah profesor itu.            Kedua alis Jura langsung terangkat. Kombinasi ini … di mana dirinya, Henry dan Fillia dipanggil untuk menemui ketua yayasan pernah terjadi pada dirinya sebelumnya.            Akhirnya, hari di mana ia memasuki menara itu telah tiba. []               
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN