Setelah rapat yang banyak menyita waktunya untuk bekerja, David merebahkan punggungnya di sofa yang ada di tempat kerjanya dan memejamkan mata sejenak. Di dalam pikirannya, ia mencoba untuk memikirkan tempat indah yang didatanginya bersama Avi dulu agar pikirannya tenang. Sejak kepergian Lavi, pikirannya sudah mulai tidak tenang karena Avi, dan ingin rasanya ia menemui istrinya itu. Namun, ia takut jika bertemu dengan Avi maka masalahnya akan semakin rumit, karena bisa saja ia membentak Avi. Apalagi istrinya itu sedang hamil. "Agh..." Ia menarik rambutnya frustrasi. Ia merasa kesal dengan sikap Avi yang melakukan hal itu. Bagaimana jika ia sama sekali tidak menyadari siapa itu? Bagaimana jika terjadi sesuatu yang tidak seharusnya terjadi? Seharusnya Avi paham akan resikonya, tapi peremp