Wanita yang menyebut dirinya Kirana itu menutup telepon dan menghentikan perbincangannya bersama Nayla. Ia menghadap ke arah Hendrik dengan tatapan mata menyelidik. "Kenapa bercerai dengan Mbak Nayla ?" Tanya wanita itu pada Hendrik. "Nayla yang meminta cerai." Sahut Hendrik cepat. Namun sayang jawaban Hendrik barusan ternyata tidak cukup memuaskan wanita itu. Mana mungkin Nayla yang ia kenal menyukai lelaki kaya meminta cerai dari lelaki di sampingnya ini. Sangat tidak mungkin. Pikir wanita itu berkejaran dengan keheranannya sendiri. "Ya, Nayla yang meminta di ceraikan. Aku sudah merayunya berulang-ulang agar dia tidak meminta bercerai namun tetap saja ia meminta bercerai, membuat aku akhirnya mau tidak mau mengabulkan keinginannya itu." Panjang lebar Hendrik berusaha menjelaskan. "A