SEMBILU

862 Kata

Arum baru saja pulang dari bertakziah ke tempat Bagas. Ia masuk ke dalam kamar dan membasuh tubuhnya di kamar mandi lalu usai itu Arum duduk di meja rias untuk membersihkan wajahnya. Hendrik memasuki kamar yang sama, menyapa Arum seolah tidak terjadi apapun. “Baru datang ?” Tanya Hendrik. “Iya, Mas.” “Sakit Apa, Um ?” “Siapa ?, abinya ank-anak ?” Tanya Arum. “Iya, abinya anak-anak.” “Kata mbak sih, malam itu minta dikerokin terus sedikit pusing, nyeri d**a dan kemudian meninggal. Itu saja sih ceritanya. Belum sempat bicara banyak, Fara nangis terus tadi. Mungkin capek.” “Oh, Fara ikut ?” “Iya.” “Aku justru nggak kamu ajak ?” Hendrik mulai melancarkan serangan untuk mengetahui kenapa Arum tidak mengajak serta dirinya. “Tadi itu mas Hendrik tidur, aku kasihan mungkin capek jadi ngg

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN