SAAT ARUM TERBARING Arum meradang, merasakan rasa sakit di hatinya yang kemudian menikam tubuhnya, melemahkan semua kemampuan berpikirnya. Kondisi psikis yang tidak sehat akhirnya menghantam kondisi fisiknya. Arum tumbang. . . Malam itu panasnya 39.5 perutnya mual, kepalanya sakit. Hendrik sedang tidak ada di rumah. Hendrik sedang mengantar Bunga pulang ke rumah Ayumi. Arum memegang perutnya yang terasa melilit sekali. Ia merintih kesakitan. Arum pun menghubungi pembantu lewat ponselnya. Seorang wanita setengah baya masuk ke dalam kamar Arum. "Ibu, pucat sekali, apanya yang sakit, Bu ?" Wanita itu panik melihat keadaan Arum. "Perut ku sakit, Bik. Sakit banget." "Di panggilkan dokter Rudi ya, Bu." "Tidak, tidak usah." "Lho, wajah ibu pucat, panas juga Bu." "Tolong dikeroki saja,