Davis hampir kehabisan napas karena tidak bisa begerak akibat terkunci oleh pelukan Aurel. Napasnya yang berembus samar-samar di sela-sela rambut Aurel dan sirkulasi hangat yang melingkari lehernya membangkitkan rasa kesemutan sehingga seluruh tubuhnya seperti gelombang arus. Dengan kepala berdengung, pikiran Davis menjadi kosong. Namun, gadis di sampingnya tetap mengencangkan cengkeramannya saat dia melingkarkan pinggangnya. Davis menjadi risih karena sikap gadis ini yang manja. Dia menepis tangan Aurel tanpa memperdulikan respon dari Aurel. Namun, usahanya sia-sia. Dia tetap tidak bergeming dan bahkan semakin kuat mengcengkeramkan pinggangnya. Ketika Davis mendengar suara tawa di sampingnya, dia mencoba untuk menepis lengan Aurel lagi. Dia menyadarinya bahwa gadis ini telah berpur