Davis mengangkat pandangann matanya ke arah Aurel. Tatapan gadis itu memancarkan keyakinan yang kuat. Itu menarik hati Davis. Itu adalah momen terharu. Dia mengangguk Aldi tersenyum dengan bangga. "Bisakah kalian tidak memamerkan kemesraan di depan umum? Aku merasa menjadi obat nyamuk di antara kalian!” Davis berkata sambil memberi ruang di antara mereka, Davis menahan tawanya dengan geli. Saat itu, tiba-tiba teriakan terdengar memekak telinga. “Wiska! Ada apa? Wiska!” Kerumunan orang berbalik untuk melihatnya. Wiska terjatuh ke lantai, sementara Jayson melompat untuk menangkapnya. Gaunnya bernoda merah, ada aliran darah dari pahanya. Davis sedikit panik. “Aldi, cepat telepon ambulans!” Wiska dibawa ke rumah sakit. Setelah melalui pemeriksaan, diketahui bahwa Wiska mengalami tekana