bab 20

2170 Kata

"Yang mana rumahnya? yang itu?" tanya Samuel saat sang istri memintanya menghentikan mobil dan memarkirkannya di tepi jalan, di bawah pohon anggrung yang berdaun lebat tepatnya. pohon itu memang sering di taman di pinggiran jalan untuk meneduhi jalanan dari teriknya matahari kala siang hari. "Iya yang itu. tuh, banyak yang lagi pada beli sarapan," jawab Meisya sambil menunjuk rumah di seberang jalanan yang tidak terlalu lebar itu, rumah itu terlihat ramai di bandingkan saat pertama kali dia berkunjung apalagi penyebabnya selain ada beberapa orang tetangga yang sedang membeli sarapan. Mbok Nah tampak sedang sibuk melayani mereka, sedangkan Jenar tidak terlihat. Meisya tahu jika gadis itu pasti sedang menjalankan tugasnya menggoreng tempe atau bakwan di dapur. Beberapa orang yang sedang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN