bab 22

1503 Kata

Wanita cantik itu mendesah pelan, seolah ingin rasa kecewa yang bersarang di dadanya turut keluar bersama hembusan napasnya. Ia menumpahkan kedua tangan dia atas wastafel tangan ada di toilet room yang ada di kamarnya, rambut panjangnya ia jepit asal menggunakan jedai berwarna coklat keemasan, kulit putihnya terlihat begitu kontras dengan kimono piyama hitam yang ia kenakan. Sang suami yang baru saja memasuki toilet room dan akan segera mandi mengerutkan kening melihat wajah sang istri dari pantulan cermin, ia mengurungkan niatnya untuk segera mandi dan lebih memilih untuk mendekati sang istri dan memeluknya dari belakang. "Ada apa, Sayang, kok pagi pagi cemberut begitu," tanya Samuel setelah mencium bahu sang istri, lelaki itu mendekap erat perut ramping Meisya dan menatap lurus ke de

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN