Daffa berjalan pelan dilorong rumah sakit ini. Matanya yang masih awas melihat sosok Farhan dari kejauhan. Daffa menelan ludah kasar. Ia baru saja pulang setelah hampir 2 Minggu full melakukan penerbangan ke seluruh wilayah Indonesia.
Farhan berdiri, Daffa sudah menyiapkan ancang-ancang kalau saja nanti Farhan memukulnya. Farhan menatap Daffa dalam-dalam. Hanya ada mereka berdua di depan pintu ruangan Reya.
"Ayah minta maaf, ini semua bukan karna kamu aja, tapi karna ayah juga. Kalo aja ayah ngga ngelakuin kesalahan dulu, mungkin sekarang kamu nggak akan kayak gini."
Daffa diam. Dalam hati laki-laki itu memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Farhan dan juga Reya. "Ayah ngga salah. Ini murni kesalahan Daffa. Daffa yang terlalu pengecut jadi cowok."
"Nggak Daffa, ini semua salah ayah.
