# Pria tua itu menatap satu per satu foto yang tersebar di atas mejanya. "Dia sama cantiknya dengan ibunya dan sama malangnya juga. Puteri dan cucuku yang malang...Sadewo benar-benar manusia ]yang tidak tahu berterima kasih. Kubiarkan ia mengeruk kekayaan yang kuberikan kepada puteriku karena kukira, dia akan membesarkan cucuku selayaknya seorang ayah yang baik. Sadewo dan Adiwarman....tidak ada yang baik dari kedua keluarga itu, bagaimana mungkin dua wanita keturunan keluarga Tan bisa sama-sama jatuh ketangan mereka dengan mudahnya." Nada suaranya terdengar tenang namun tersirat kemarahan di dalamnya. Seorang pria lain dengan pakaian formal hitam maju mendekat. "Tuan, nona Kinanta...." Brakk.... "Sudah kukatakan berkali-kali! Jangan pernah menyebutnya dengan nama pemberian si b***