Cindra berdiri di hadapan Leo dengan heran. Dilihatnya pangeran kodok itu sudah rapi dengan pakaian dan tas kuliahnya. Duduk dengan tenang menyesap teh hangatnya. Di hadapannya sudah tersaji setumpuk Croissant kesukaannya. Disentuhnya kening Leo dengan tangannya. "Kebentur apa bisa serajin ini?" Tanyanya. "Nanti kalau sampai di kampus telat, kamu juga yang berisik!" Sahut Leo sambil mengoleskan rotinya dengan butter. Sambil tersipu Cindra duduk di hadapannya. Hari ini jam kuliah pagi mereka memang sama, jadi bisa berangkat berbarengan. "Begitu dong, setiap hari. Kerjaanku kan, jadi lebih ringan," ujar Cindra sambil menuang teh ke dalam cangkir lalu menyesapnya. "Kamu enggak sarapan?" Tanya Leo melihat Cindra hanya meminum tehnya. Cindra menggeleng. "Aku udah bungkus. Buat sarapan d