Bu Lely harus menepi karena dia tidak memiliki mantel hujan dalam perjalanan pulang kerja. Bu Lely bernaung di sebuah bangunan beratap yang belum selesai. Dia mengendarai sepeda motornya untuk menemukan tempat yang tepat untuk berteduh dan menemukan kursi panjang. Karena pakaiannya basah, Bu Lely awalnya berencana untuk tidak berteduh, namun saat hujan semakin deras dan angin serta guntur semakin kencang, hari masih gelap. Segera seorang pemuda datang dan dia juga menginginkan perlindungan. Membawa sepeda motor yang dibawanya, pemuda itu segera memasuki bangunan yang belum selesai itu. Awalnya, Bu Lely sedikit khawatir dengan pemuda itu, namun setelah melihat ketampanan dan kebaikannya, dia akhirnya tenang. Bu Lely membalas senyum pemuda itu. Pria muda itu berambut ikal dan seperti pria