Beruntung bagi saya hari itu saya mendapat hadiah dari anak Bos saya, waktu Bos memperkenalkan saya dengan anaknya yang bernama Rico dan saya bekerja di perusahaan pakaian olahraga di kota kami dan sebelumnya saya tidak tahu bahwa Bos saya memiliki anak laki laki yang sangat tampan, sesuai dengan namanya Rico.Dia baru saja lulus dari universitas terkenal di dunia pada usia 20 tahun. Dia mengatakan ayahnya menunjuk dia sebagai pemimpin berikutnya di perusahaan pakaian olahraga ini.
Sejujurnya, percakapan kami lebih intim dan seringkali lebih santai selama jam kerja. Singkat cerita, Ia sering berbicara denganku dan mendatangiku. Rico, apa yang ia ingin lakukan?
Ric, apa yang kamu suka ketika kamu bersemangat? Ric, apakah kamu suka sensasi melihat gadis-gadis seksi? Ini adalah pertanyaan saya untuk Ricko.
Apakah kau mengatakan atau memiliki... Nah… kenapa kamu ingin tahu itu?” tanyaku lagi.
Ya saya akan. Nah, namanya juga ini adalah merupakan kebutuhan biologis manusia. Dia tersipu dan menjawab.
Dia juga terkejut mendengar jawaban seperti itu. Ini adalah anaknya. Bagaimana kau bisa jujur?
Pada siang hari dia membiarkanku pergi. Anak laki laki jawa lebih mudah tidur daripada makan siang, katanya main-main. "Apakah kamu suka ngewoy?" Saya bertanya. Itu bagus, katanya, tapi aku tidak pandai melayani pria.
"apa yang telah terjadi?" saya bertanya lagi. Ya, selama ini sang pacar belum pernah mengajak pasangannya untuk ngewoy. Bahkan jika ia benar-benar ingin. Apa yang kamu butuhkan?" kata sang Rico sambil tersenyum.
Saya pernah pergi ke kantor dengan gaun berpotongan rendah. Ia mencoba mengolok-olok saya, tetapi apakah saya seksi? Ia bisa melihat bra ku. Tersipu: Apakah ia menyukainya atau membencinya? hanya tertawa Tapi ketika ia datang ke kamarku di sore hari, pakaianku diikat dengan bros. Dia jelas malu juga. Tersenyumlah, aku menyukainya.
Sehari setelah makan siang, Rico mengeluh. Saya pikir orang-orang saya curang.
Mengapa? - Saya bertanya. Sudah hampir sebulan aku tidak bertemu dengannya, katanya.
Jadi... apa ini? - Saya bertanya. apa?
Ini... Mgewoy, kataku. Yah, katanya.
apakah kamu ngocok? - Saya bertanya. Dia terkejut ketika saya bertanya dan menjawab.
Nah, apakah kamu juga suka ngocok? dia menjawab itu
"kamu?" Saya bertanya. Terkadang ketika dia membunyikan klakson, dia memberikan jawaban yang jujur, tapi dia agak malu.
Cerita itu menyentuhku juga, Rico. Karena dialog berikut akan terbuka.
Saya, ia tidak ingin mengatakan apa-apa. Kapan?
Pastinya. Dia menelan ludah tanpa menjawab. Kurasa itu berarti dia juga menginginkannya. Setelah sebulan merayu, sepertinya kami cocok.
Ia pergi untuk memesan sebuah hotel bintang lima di dekat kantor saya. Ric, saya benar-benar bertanya padanya.
Apakah kamu mengambilnya atau tidak? Saya tidak pernah bermain dengan pria selain pacar saya.
kapan terakhir kali kamu melakukan ngewoy? Dua atau tiga bulan yang lalu, saya tidak ingat pasti.
Itu tidak menarik? Ya ngocok...jawabannya lebih transparan. Wajahnya sedikit memerah karena malu atau bersemangat. Saya sangat bersemangat. Ini adalah point of no return. Aku tahu itu akan sulit. Tapi gairah. Kapan terakhir kali kamu mengalami sampai ke puncak kenikmatanmu?
tidak lagi.
apa? Ya, hanya... Sudah, jangan tanya.
Saya segera bertanya kepadanya berapa kali dalam seminggu dia telah ngocok. Dan ketika dia menjadi emosional, kadang-kadang, tidak sering juga, biasanya hanya sesekali saja kalau saya membutuhkannya.
sudah sekarang. dan..?
Dia bilang dia sibuk, aku sibuk. Lain kali aku akan bermain dengan laki laki itu. Ia biasanya tidak pernah menyerah. Siapapun yang menolak, hubungi anak ini. Gila, Rico baru saja lulus kuliah, tapi sepertinya dia sudah terbiasa dengan ngewoy. Ric, jangan berpura-pura bermain dengan siapa pun. Bermainlah dengan saya, Anda akan tahu nanti jika kamu menang atau tidak. Bagaimana?
Jika kamu tidak bisa bersenang-senang dan tak bisa menghilangkan rasa birahimu, kamu bisa bermain dengan orang lain. Tapi jika kau tidak bisa menghilangkan rasa birahimu, saya ingin memberitahu kamu untuk berhenti melakukannya.
Kau tidak akan berpikir saya gadis nakal nanti. Tidak, ngewoy itu normal. Jadi mari kita coba ini. Saya akan memberitahu kamu bahwa rahasia kamu aman dan terjamin. Tapi saya tidak pintar. aku hanya bermain biasa saja, Artinya, jangan berhubungan ngewoy dengan wanita lain selain saya.
Mobil ia sudah ada di kamar hotel bintang lima. Ia keluar dan segera menutup pintu roller. Ia mengundangku ke kamar. Percakapan di dalam mobil tanpa disadari membuat saya birahi. Dia membawa saya ke tempat tidur dan menyuruh saya untuk segera mulai permainan. Apakah kamu sering berkencan dengan wanita lain selain saya Rico?
Seringkali setelah saya menemukan yang tepat. Ajari aku, ya!
Tangannya mulai menyentuh nenenku yang bengkak. Saya lupa ukuran nenenku tapi cukup besar. tangannya menyentuhnya saya mendesah sedikit, ah... Ric nikmat. Ia mencium bibirku dan dia menjawab. Tangannya mulai mencengkram tali kuat di bagian belakang celanaku. Dan itu bagus." Mataku setengah tertutup. Ayo Ric, kau gila. Ia menanggalkan pakaian perlahan dan melepas bra dan memegang pentilku di bawah kemeja sampai ia menyentuh nenennya. Yah... semakin sulit. Ia membuka bajunya dan mencium pentilku yang kencang, ia menghisapnya dan perlahan, Ahh...ahh, Ric...oh,ah ahh...ahh. saya, masih muda, berteriak di tempat tidur. Kemudian ia merangsang lagi pentilku dan saya setengah berteriak. Saya tidak secara sadar ingin memainkan game ini sekarang. Ia mencium perutku yang rata dan menjilat perutku.
Saya hampir lupa kalau tubuhku berbau parfum mahal seperti Kenzo atau Issey Miyake. Lalu ia membuka resleting celanaku dan, saya tanpa busana, ia meraih palang di pinggangku dan mengguncangnya dengan lembut. Ahh... enak. Bibirnya menemukan pentilku dan menciumku. Enak... Rico enak. motivasi tinggi. Oh… saya… saya tidak tahan, ia bergerak dan membuka celana dan bajunya, meninggalkannya dengan celana dalam gt man hitamnya. Bibir dan lidahnya menjelajahi tubuhku, bagian kosong dari kesenanganku (rambut meki yang terlalu tebal dan penuh sesak). Ia menyentuhnya perlahan dan basah. Ia bisa mencium kenikmatan basahku. Ia menjilatnya dan menahan lidahnya. Kenikmatan meki saya basah dan saya mengerang sembarangan. Tanganku terangkat untuk menopang kepalaku. Ia menggerakkan tangannya dan meletakkan wasit di nenenku. Biarkan ia menyentuh diri ini sepuas dan semaunya. Dia menanggapi dengan memutar pentilku juga. Ia menghentikan apa yang ia lakukan dan mencium lubang kesenanganku. Ia tertidur di sebelahku dan dengan lembut mengguncang pangkal pahaku. Saya menatapnya dan tersenyum. Ric ... kamu memotivasi saya. Nikmat.. Hmm, mataku tertutup, satu tangannya masih di sekitar pentilku yang merah keras dan yang lainnya ada di lubang kesenanganku yang basah. Ketika saya melihat ia menyentuhnya, saya menyentuh diriku sendiri. Kami tidur bersebelahan dan bercinta bersama. Hei... hei... hei... ok ok cara kamu luar biasa. Rico, sudah kubilang. Saya akan, kataku. Tiba-tiba dia berbalik dan melihat ke bawah. Kepalanya tertidur di punggungku. Mengisap meki saya dan rasanya sangat enak, pria di sini bukan lagi orang baru. Daya hisapnya sangat luar biasa. Tangan itu masih bermain di sarang kesenanganku. Sekarang dia tampak berpegangan tangan dan menyembunyikan jari-jarinya.
Rico, saya ingin mulai dari sini, bisakah kita bermain? Ia berhenti memompa dasar panggul. Saya sadar. Tetap di wajahku, kataku. saya tidak mau Ayo!
Kemudian saya duduk dan meletakkan sarang kegembiraanku di wajahnya. Lidah dan mulut ia kembali ke kesenanganku. Reaksi itu mengejutkannya. Ah, setengah berteriak, dan tangannya meremas dadaku. Ia terus memompa dan menjilat lubang kesenangan saya. Tiba-tiba saya berteriak keras. Saya memejamkan mata dan bokongku menyentuh wajahnya. Saya... keluar, bokongku terus gemetar, tubuhku gemetar. Ini mungkin puncak kenikmatan saya yang paling jelas yang pernah saya rasakan.
Dan tiba-tiba cairan mengalir keluar dari lubang kesenanganku. Saya pasti bisa merasakannya karena mulutnya masih mencium dan menjilati saya. Oh, Rico... Saya sangat menyukai ini. Yah, itu tergantung. "ini enak?" Saya bertanya. Bagus sekali, kamu pintar. Saya tidak tahu itu akan mencapai puncak kenikmatan seperti itu. Saya melebarkan kakiku lebar-lebar dan mendorong tongkolnya ke dalam lubang kesenanganku yang sudah basah. Saya tersenyum manis dan malu-malu. Saya memakainya, tapi itu terlalu basah, jadi tidak keras. Ia mendorong dengan lembut. Saya menutup mataku dan menikmati sisa kenikmatan. Berapa banyak orang yang telah kamu mainkan, Rico...? Dua, denganmu. Suka ngocok, sejak kapan? dari SMP.
Bokongnya sekarang sinkron dengan milikku, menarik batang tongkolnya ke dalam lubang kesenanganku. Ric, saya ingin lebih. Dia sangat cepat sehingga dia menjadi sangat bersemangat. Dan setelah sekitar sepuluh menit, Rico mempercepat juga... Saya kembali. Itu mundur, tapi itu tidak sesulit sebelumnya. Ia tidak tahan lagi, jadi ia mengambil penyangga ia dan memasukkannya ke dalam mulutku. Dia mengunyahnya dan mengocoknya dengan cepat. Dan oh, puncaknya adalah kencing di wajahku dan air p**u di mulutku. Saya menghancurkan tongkolnya dan menjilati air pejunya tanpa berpikir. Pria gila ini meraih dani ia berkata, “kamu hebat. Ia juga memasang senyum di wajahnya.
Dan dia mengatakannya lagi. Menurutku saya tidak buruk, Ric. Saya menjawab sambil tersenyum, sekarang saya merasa senang atau bersalah. Setelah ragu-ragu sebentar, dia menjawab dengan tegas, "Ini enak." Kalau begitu kamu benar-benar nakal, aku mengolok-olok dia. Ya, benar, saya menerimanya dan tertidur. Kami bangun, mandi dan berpakaian. Kemudian kembali ke kantor. Sejauh ini, kami sudah berhenti di hotel itu sesekali. Aku sedang istirahat, dan yang terpenting, kita berdua terlindungi.