bc

SILVESTER

book_age18+
181
IKUTI
1K
BACA
killer
dark
tragedy
genius
icy
ambitious
evil
sniper
others
crime
like
intro-logo
Uraian

ACTION - ROMANCE 21+

Mendapat tugas membunuh seorang penari balet merupakan salah satu tragedi dalam hidup Silvester. 15 Tahun menjadi seorang pembunuh bayaran, tidak pernah sedetik pun dalam tembakannya meleset. Tapi mendekam dalam sebuah intaian di musim gugur, Silvester tidak satu pun mengeluarkan peluru ketika berpapasan dengan wajah berseri mengenakan pita merah jambu di sisi kepala. Mata sayu bermata hijau sempat tersenyum, menyapa dengan lembut.

     Satu misi tidak dijalani dengan baik, justru Silvester mencoba mencari tahu siapa gadis penari balet itu. Dirinya pun gagal menghapus jejak kesalahan ayahnya dari syarat tersebut, Silvester terjerat dalam nada cinta di dalam tragedi sebuah incaran miliknya.

     "Misi atau... Dia?" bisik Silvester menarik pelatuk saat gadis itu menoleh.

chap-preview
Pratinjau gratis
SILVESTER
     Air yang jatuh menimpa genangan pada lubang jalanan menampung langkah cepat yang semakin menepi, asap itu berbaur pada air hujan di mana ujung bara pada rokoknya mulai redup. Manik matanya tegas mengubah setiap mencermati gang kecil ke arah bar, ia segera membuka pintu terbuat dari seng di mana suaranya menimbulkan banyak rasa ingin tahu setiap orang, tapi tidak dengan pria tua mengangkat botol rum dari tangannya.      "Yeah...,"      Suara itu parau, memaksa dirinya untuk memberikan sanjungan. Suara lain pun terdengar, tapi kali ini sang pemilik pujian itu hanya diam membenamkan pisau kecil ke saku di balik jaket merah tua.      "Ada minuman kualitas baru Tuan, kau mau mencicipi?"      "Boleh, jangan lupa pesananku!"      "Siap Tuan Silver."      Pria mengenakan topi itu memangku kedua tangan di atas meja, ia memejamkan mata kemudian jari telunjuknya mengacung dan musik berhenti seketika. Sepi. Laki-laki dengan tubuh tegap itu berdiri melepas topi, satu kali saja kakinya melangkah keluar dari kursi bundar sambil merampas senjata api dari saku celana. Tanpa suara, tapi letusan itu membuat orang-orang berlarian namun sebagian tinggal sambil menikmati pemandangan di sofa dekat jendela. Camilan do piring menjadi teman sekilas mereka melihat seorang laki-laki tergeletak tak bernyawa dengan lubang di kening.      Nama lengkap Silvester itu kembali mengukir situasi di depan umum. Keadaan kembali ricuh dengan musik jazz mengalun merdu, Silver duduk dan menerima segelas rum mewah dari Asia. Bersamaan ponselnya berdering dan Silvester menerima panggilan tertera nama Grisham.      "Jam 2 dini hari, di dalam bar Rose senjata keluaran Tahun 1911. Dirancang oleh John Moses." Silver memainkan ujung gelas panjang di depannya dengan kuku di jari telunjuk.      "Ok, temui aku besok pagi di kantor. Atau data nya saja yang aku kirim?" Silver menyisihkan sisi bibirnya. "Katakan saja di mana dia tinggal?"      "Dekat danau tidak jauh dari sana," suara itu tercekat juga sebuah desahan mengalun di antaranya.             "Ester, dengan kalung merpati mengenakan anting matahari."      Tanpa jawaban lain, Silver mengakhiri panggilannya. Cairan istimewa itu menuntaskan pekerjaan malam ini setelah perjalanan panjang penuh liku hanya untuk menghabisi nyawa seseorang. Tapi tidak akan pernah ada kata sulit dalam dirinya selagi napasnya masih berhembus, Silver harus melakukan misi demi untuk membebaskan ayahnya dari penjara para komunis.      "Ester. Aku datang." bisik Silver mengunyah almond sambil menarik pisau kecil di saku.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Marriage Aggreement

read
83.9K
bc

Di Balik Topeng Pria Miskin

read
864.9K
bc

My Devil Billionaire

read
95.8K
bc

Menantu Dewa Naga

read
180.0K
bc

Scandal Para Ipar

read
700.8K
bc

Pulau Bertatahkan Hasrat

read
633.2K
bc

TERPERANGKAP DENDAM MASA LALU

read
5.7K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook