“Jangan berlagak bodoh!” Rose melempar pisaunya lagi dan Garry juga kembali menghindar. “Garry!” teriak Sissy panik. “Apa yang anda bicarakan?” tanya Garry yang semakin pusing. Kapan dia mengatakan ingin berhenti jadi pembunuh bayaran? Apalagi menikahi Sissy, hal itu bahkan tidak pernah berani dia bayangkan. “Rose, berhenti!” teriak Sissy saat dia melihat tiga buah pisau sudah berada di sela jari sahabatnya, dia bahkan tidak melihat kapan Rose mengambil pisau itu. Dia tidak pernah tahu sisi Rose yang ini. Rose yang bersamanya selalu kalem dan tenang. Dia tahu Rose mahir menggunakan pisau, tapi bukan cara dengan mengerikan semacam ini. “Berhentilah membelanya Sissy.” omel Rose yang sudah bersiap melempar pisaunya lagi. “Bukan itu, kau salah paham. Anu … Itu Rose … Aku belum …,” cicit S