Meja kantin itu ricuh akan candaan empat lelaki yang selalu bersama. Lempar makanan sana sini sudah biasa di antara mereka. "Hahaha... Wajah lo kayak dakocan." tawa Ikbal menggema saat melihat wajah Refi merah padam. "Nofal! Gue rebus lo hidup-hidup." geram Refi kepada Nofal karena sudah mencolek wajah Refi menggunakan kecap. "Buahaha..." giliran tawa Rio yang menggema. "Hapus tidak." sentak Refi merasa kesal karena Rio memotret wajahnya yang penuh kecap. "Tidak akan!" Rio dengan cepat memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya sebelum Refi benar-benar mengambil ponselnya. "Kalian!" dengus Refi kesal. "Mau tambah lagi tidak?" tawar Nofal sembari menyodorkan botol sambal, bukan lagi botol kecap. "Sekalian saja pakai saus sama kuah di kasih mie pakai sosin terus kasih toge." decak