23. Jangan Menampakkan Diri

1136 Kata

Rintik-rintik hujan sudah mengguyur kota kembang. Bandung dirundung pilu sudah berminggu-minggu. Begitu juga dengan pagi ini. Sudah dua minggu Bandung selalu hujan di pagi hari. Membuat setiap titik seperti lautan payung di mana-mana. "Kak, gue nebeng ya. Please, mobil gue lagi di bengkel." mohon Ulfa memelas pada Refi yang sedang menikmati sarapan paginya. "Ogah, berangkat saja pakai taksi. Lagian di depan banyak tuh taksi lewat." tolak Refi mentah-mentah. "Gue bayar deh, gue anggap lo sopir taksi. Eh... Hehehe kelepasan." cengir Ulfa saat mendapat pelototan dari Refi. "Lo sudah merengek minta tumpangan, tapi lo meledek gue." "Yah Kak, canda tadi itu." rengek Ulfa lagi. "Di depan saja banyak taksi." "Harus jalan, Kak. Lagian lo beli rumah pakai masuk gang-gang segala sih, kan repot

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN