Napasku tercekat mendengar ucapan Fero. Aku tidak bisa mengeluarkan suara, lidahku kelu. Sampai mobil Fero berhenti di depan rumahku, kami sama-sama diam. Hingga akhirnya aku pamit untuk masuk ke dalam rumah. Fero langsung pergi melajukan mobilnya.
Aku merebahkan badanku di atas kasur. Aku harus bagaimana sekarang? Terus maju mengejar Fero atau mundur perlahan. Seseorang di masa lalu Fero telah kembali, itu berarti sainganku sangat berat—mengingat Fero yang terlihat belum sepenuhnya move on. Belum lagi, seseorang yang Fero sukai saat ini. Jadi, saingan beratku ada dua orang. Yang lainnya di luar sana, aku tidak begitu peduli. Karena, yang ada di dalam pikiran Fero hanya dua orang itu saja untuk saat ini.
Jika aku mundur, rasanya aku tak rela. Aku sudah menyukai sejak lama, dari bertahun-
