Saat lagi menunggu makanan datang, ada ketukan pintu, tapi yang datang malah Farel. "Kok jadi pak Farel yang bawa?" tanyaku dengan sikap malas. "Kebetulan aku juga belum makan, tadi ketiduran, ini baru bangun," ucapnya meletakkan nampan makanan."Sini duduk mari makan," sikap santai seolah-lah ia tidak punya beban hidup sedikitpun. ‘Hadeeeh ... ini manusia menyebalkan sejagat raya’ rutukku dalam hati. Sekeras apapun aku menghindari lelaki ini, ia tetap saja menemukanku. Hingga saat ini, aku belum bisa memahaminya, otakku terus saja berpikir kenapa ia selalu mengejarku? Wanita yang tidak sepadan dengannya, aku seorang janda yang sudah memiliki dua anak, bahkan punya masa lalu yang kelam. Ia seorang dokter berasal dari keluarga terhormat dan kaya, kalau masalah tentang anak yang aku kan