Niccolo keluar dari ruangan pesta di Yaroslavl dengan langkah berat. Udara dingin musim dingin menyambutnya saat dia menyalakan rokok, kepulan asap tipis mengalir dari bibirnya yang tertarik dalam garis keras. Dia mengamati sekeliling dengan tajam, matanya yang gelap menatap taman bunga yang tak jauh dari sana. Di tengah taman itu, dia melihat Fyodor tengah membungkuk, tampaknya sedang mengambil sesuatu. Di sisi lain, pandangannya tertumbuk pada Eloise yang celingukan, seolah mencari seseorang. Amarah mulai merayap di dadanya saat dia menghubungkan keduanya.
Niccolo merasakan darahnya mendidih, langkahnya berubah cepat saat dia mendekati Fyodor. “Jangan pernah tinggalkan Eloise sendirian,” suaranya tegas, penuh penekanan.
Fyodor berdiri tegak, wajahnya menunjukkan kebingungan namun tetap
