Di tengah malam yang sepi, di sudut bar hotel yang eksklusif, Niccolo dan Diego duduk berhadapan. Suasana elegan bar kontras dengan ketegangan yang menggantung di udara. Lampu-lampu remang dan musik jazz yang lembut menjadi latar belakang bagi percakapan yang sangat dinantikan. Di luar, Eloise menunggu di dalam mobil bersama Fabio, merasa cemas dan tak tahu apa yang sedang terjadi di dalam bar. Diego, dengan senyum tengilnya, mengangkat gelasnya. “Santai, Niccolo. Minumlah. Tidak setiap hari kita bisa duduk bersama tanpa ada keributan, bukan?” katanya dengan nada bercanda yang mengejek. Niccolo menatap Diego dengan mata tajam, namun tetap mengangkat gelasnya. “Sepertinya kau menikmati ledakan tadi,” balasnya dengan suara rendah namun penuh tekanan. Diego tertawa kecil, meneguk minumanny