“Rey, jadi benar kamu itu ....” Wulan menutup mulut sambil mengerjap-ngerjapkannya matanya. “Apa?” Reygan pura-pura tak mendengar. “Rey, kamu itu ...?” “Ray, Rey, Ray, Rey, gitu ya cara manggil suami sendiri?” Pria mendekat sambil melotot di dekat istrinya. Gadis itu memegangi ujung meja sambil menjauhkan wajah dari suaminya. Jantungnya bergetar tak karuan karena ulah pria tersebut. “Kenapa?” tanya Reygan yang kali ini kebingungan melihat reaksi Wulan. Dia pun ikut menunduk untuk melihat wajah istrinya itu. “Memangnya salah, aku protes untuk panggilan itu.” Wulan mundur dan merambat ke balik meja. Gadis itu menggelengkan kepala sambil menghindari tatapannya. “Tolong, jangan terlalu dekat seperti tadi,” ucapnya sambil terengah-engah seperti habis lari maraton seratus meter saja.