POV Ningsih
Aku tersenyum geli saat menyadari bahwa Mas Mahfud di buat mati kutu oleh Farah. Aku pun tadi sempat terbawa suasana romantis yang di ciptakan beliau, tapi menjadi geli sendiri saat tiba-tiba Farah menegur kami berdua.
"Ayah tangannya yang bener lah, Farah masih pengen hidup." Ucap putri ku tadi yang masih terus terngiang di telinga ku.
Aku menatap Mas Mahfud yang tersenyum canggung dan juga menatap ke arah Farah yang memandang ayahnya dengan tatapan tajam. Aku hanya bisa tersenyum geli dan membayangkan bahwa tawa keluarga kami akan semakin lengkap saat Ratna sudah berkumpul kembali bersama kami nanti.
Tring.. Tring..
Ponsel yang ku letakkan di dalam dasboard mobil berdering dengan nyaring. Aku mengambilnya dan melihat nama Imar terpampang di layarnya.
"Siapa, Bu?" Tanya
