POV Farah
"Penghianat kaya Lo gak akan pernah bisa hidup tenang, gue bakal bikin hidup lo menderita. Kalo Lo mau dapet maaf dari gue, Lo harus turutin mau gue. Pagi ini sebelum bell masuk gue tunggu Lo di tempat biasa." Kaki ku mendadak melemas setelah mendapatkan pesan dari Alicia.
Pagi hari ku yang ceria, mendadak suram setelah membaca pesan tersebut. Padahal semalam ayah sudah menghubungi om Anwar dan ku kira masalah selesai. Namun ternyata, Alicia tidak semudah itu melepaskan aku.
Aku meletakkan ponsel ku kembali ke dalam laci meja belajar dan mengambil tas sekolah ku. Lalu, aku keluar dari kamar dan menuju ke lantai satu. Kak Ratna dan juga Alfi sudah berada di teras dan bersiap untuk segera berangkat ke sekolah. Aku berpamitan kepada ayah dan ibu lalu bergegas bergabung bersama ka
