Muhasabah Diri

1977 Kata

POV Mahfud Aku pulang ke rumah dengan perasaan yang berkecamuk menjadi satu. Aku marah, kecewa, sakit hati tapi juga lega karena sudah berhasil mengetahui siapa dalang dari kasus Alfi. Berulang kali aku memukul setir mobil agar dapat melampiaskan amarah dalam d**a ku. "Ah, Kenapa Farah? Kenapa harus Farah ikut terseret? Kalau begini aku tidak bisa melaporkan Gerald ke polisi. Alicia bisa tetap bebas di luar sana." Ucap batin ku dengan perasaan yang tak menentu. Aku terus menginjak pedal gas agar bisa segera sampai di rumah. Aku tak peduli lampu merah, atau bahkan bunyi klakson dan juga caci maki dari pengguna jalan lain. Aku terus fokus mengendarai mobil ku dengan kecepatan tinggi. Sampai akhirnya, gerbang perumahan ku nampak di depan sana. Beruntung, aku masih dapat menghembuskan nafas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN