Permohonan Maaf

1641 Kata

POV Farah Perasaan tak tenang yang terus mengusik hati dan pikiran ku, membuat ku nekat kembali keluar kamar dan bergegas menghampiri ibu di dapur. Namun, ibu sudah tak berada di sana. Aku pun mencarinya lagi di kamarnya yang berada di lantai atas. Aku pun kembali melangkahkan kaki menuju ke arah tangga dan menaiki satu demi satu anak tangga. Rasa lelah karena harus bolak-balik melewati anak tangga naik dan turun, membuat nafas ku sedikit ngos-ngosan. Keringat sebesar biji jagung pun mengalir di dahi ku yang membuat sebagian rambut ku menjadi lepek. Aku mengelap dahi ku dengan punggung tangan yang sama basahnya. Tok.. Tok.. Tok.. Aku mengetuk pintu kamar ibu dan ayah dengan sedikit tak sabar. Aku harus menyelesaikan masalah ku malam ini juga. Aku tak ingin besok pagi bertemu Alicia den

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN